29 Juni 2016

Panduan Praktikum Mekanika SMA

Jika kita menarik atau mendorong sebuah benda, misalnya meja yang berada di atas lantai, dan jika dorongan atau tarikan yang diberikan tidak cukup kuat, benda tidak akan bergerak. Benda dalam keadaan setimbang. Kelihatannya ada suatu gaya yang berlawanan arah dengan gaya dorong yang mencegah benda berpindah dari tempatnya di lantai. Gaya itu disebut gaya gesekan statis antara meja dan lantai. Gaya gesekan disebabkan sebagian oleh ketidakteraturan permukaan yang saling bersentuhan dan sebagian disebabkan gaya antar-molekul antara dua benda yang saling bersentuhan (gaya adesif). Ini adalah cuplikan pendahuluan pada praktikum gaya gesejan, untuk keseluruhan dapat di unduh pada file-file di bawan ini
  • Percobaan Gerak Harmonis Sederhana : Bandul Sederhana
  • Percobaan Gerak Harmonis Sederhana : Massa dan Pegas
  • Percobaan Gesekan
  • Percobaan Pesawat Sederhana : Puli(Katrol)
  • Percobaan Pesawat Sederhana : Tuas
  • Percobaan Pesawat sederhana : Bidang Miring
  • Percobaan Kesetimbangan Benda Berukuran
  • Percobaan : Pusat Gravitasi dan Pusat Massa
  • Percobaan Momen Gaya pada Gaya tidak saling sejajar bag. 2
  • Percobaan Momen Gaya pada Gaya tidak saling sejajar bag. 1
  • Perc. 4 Momen Gaya pada Gaya saling Sejajar
  • Perc. 3 Menguraikan Sebuah Gaya
  • Perc. 2 Kesetimbangan dan Resultan Gaya
  • Perc. 1 Hukum Hooke dan Pengukuran gaya
  • Daftar Alat Percobaan
  • 28 Juni 2016

    Materi : Elastisitas


    Elastisitas Benda Padat-Adjie Brotot Blog

    Elastisitas merupakan sifat yang dimiliki oleh suatu benda (bahan) untuk kembali ke bentuk semula, Benda yang dirumah bentuknya dan kembali ke bentuk aslinya ditu bisa dinyatakan elastis, dan identik nya dengan karet. Kali ini, redaksi akan mencoba untuk memberikan ulasan materi mengenai elastisitas yang mungkin tidak sempat siswa mengikuti dikarenaka tidak masuk sekolah, mari kita baca dan pahami isi dari materi ini.

    ELASTISITAS

    Pendahuluan
    Berdasarkan sifat kelenturannya, sebuah benda dapat dikatagorikan menjadi benda elastis dan benda tidak elastik.
    Benda elastis adalah benda yang bila dikenai gaya dapat berubah bentuknya, dan jika gaya itu dihilangkan maka bentuk benda akan kembali ke bentuknya semula.
    Beberapa hal yang berhubungan dengan elastisitas adalah :
    1. Tegangangan (σ) yaitu hasil perbandingan antara besarnya gaya dengan luas bidang benda yang mengalami gaya tersebut.
    2. Regangan (e) yaitu hasil perbandingan antara perubahan panjang benda dengan panjang benda mula mula.
    3. Modulus young (γ) yaitu merupakan hasi perbandingaΔn antara besarnya regangan dengan tegangan. 
    Ketrangan :
    σ = Tegangan ………………………….. (N m-1)
    e = Regangan ……………………………    –
    γ = Modulus young ……………………(N m-1)
    F = gaya ………………………………….. (newton)
    A = Luas bidang ………………………. (m2)
    l = Panajang batang …………………. (meter)
    Δl = perbahan panjang batang ……..    –
    Contoh benda yang termasuk benda elastis adalah seperti karet, pegas, dllekan
    Pegas
    Bila sebuah pegas kita tarik dengan gaya F sehingga panjang pegaas bertamabah  (Δl), maka untuk pegas tersebut berlakulah persamaan sbb :
    F = k Δl
    Karena untuk menarik pegas diperlukan energi, maka sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, energi ini dalam pegas menjadi energi potensial pegas (Ep).
    Energi potensial pegas ini sama dengan usaha yang dilakukan pada pegas sehingga panjangnya bertambah sebesar (Δl), oleh karena itu besar dari energi potensial pegas dapat dihitung dengan rumus :
    Ep =  ½ F Δx , atau
    Ep =  ½  k Δx2

    sumber : klik disini

    25 Juni 2016

    Materi : Persamaan Gerak


    272px-Astronaut-EVA

    Fisika kali ini akan membahas mengenai materi yang berisikan tentang Persamaan gerak. Pembahasan ini mungkin sudah pernah di berikan oleh guru yang ditugaskan disana. dengan materi ini, hanya untuk mengingatkan dan juga membantu siswa sekalia agar bisa mempersiapkan diri untuk ujian dan sebagainya.

    Pendahuluan
    Silahkan untuk mengingat terlebih dahulu tentang macam-macam bentuk persamaan dalam pelajaran matematika yang pernah kamu pelajari.
    Didalam Matematika tersebut ada yang disebut
    –          Persamaan Linier (y = ax + b),
    –          Persamaan Parabola (y = ax2 + bx + c),
    –          Persamaan Lingkaran dll
    Persamaan persamaan diatas digunakan dalam fisika dapat untuk menyatakan kedudukan sebuah benda yang sedang bergerak, baik itu gerakan lurus, gerak melingkar, atau gerak yang lintasan seperti parabola.
    Persamaan Gerak dalam Fisika
    Posisi sebuah benda dalam suatu bidang datar XY dapat dinyatakan dengan koordinat (x , y). Dan dapat juga dinyatakan dalam bentuk persamaan sbb :
    y = x i + y j
    Misalnya :
    Posisi benda A di (3 , 4) berarti posisi benda tersebut berada 3 satuan arah horizontal (smb x), dan 4 satuan arah vertikal (smb y). Tanda i dan j menyatakan vektor satuan berturut turut dalam arah sumbu x dan y. Sehingga dalam bentuk persamaan posisi benda A dapat dinyatakan dengan  :
    y = 3i + 4j.
    Posisi benda A dapat dilihat seperti pada gambar di bawah.
    Perpindahan (Perubahan Posisi Benda)
    Perpindahan adalah perubahan posisi sebuah benda dilihat dari suatu titik acuan.
    Misalanya :
    Benda P mula mula di titik A (2 , 2), kemudian setelah beberapa detik berubah posisinya di B (5 , 6), maka dilihat dari acuan pusat sumbu koordinat benda P berpindah dari A ke B.
    Persamaan perpindahan benda diatas adalah :
    y = (xb – xa)i + (yb – ya)j, atau
    y = Δx i + Δy j
    Sedangkan besar atau nilai dari perpindahan dihitung dengan :
    Jadi perpindahan benda pada P di atas adalah :
    Kecepatan Sesaat
    Kecepatan sesaat adalah kecepatan sebuah benda pada waktu tertentu, misalanya pada detik ke-1, detik ke-2, detik ke-3, dst….
    Persamaan kecepatan sesaat adalah hasil turunan dari persamaan gerak atau turunan dari persamaan perpindahan benda, atau secara matematika adalah :
    Kecepatan sesaat dapat juga diperoleh dari hasil integral percepatan benda sbb
    Contoh :
    Besar atau nilai kecepatan nya adalah :
    Percepatan Benda
    Percepatan sebuah benda adalah merupakan hasil turunan dari kecepatan benda, atau dapat juga merupakan turunan kedua dari persamaan perpindahan benda.
    Contoh :
    Kecepatan benda Q dinyatakan dengan v  = (8t + 2) i + 2 j dalam satuan m/s. Tentukan percepatan benda diatas !
    Diketahui        :           v  = (8t + 2) i + 2 j
    Ditanyakan      :           a = …… ?
    Jadi percepatan benda diatas adalah a = 8 m/s2

    Demikianlah materi fisika yang bisa kami sampaikan kepada anda yang membutuhkan , semoga bisa menjadi bahan persiapan para siswa sekalian dalam menghadapi ujian.
    sumber : klik disini

    Materi : Impuls dan Momentum


    momentum_balls_550w1

    Pada kesempata kali ini, redaksi prosesbelajar.com akan memberikan materi fisika yang mengenai Impul dan Momentum. Materi ini dimaksudkan agar siswa bisa lebih mengenal dan mendalami rumus penghitungannya. Baik secara teori atau juga prakteknya. Ini dalam rangka persiapan yang di bahas untuk menghadapi ujian semseter dan juga ujian akhir sekolah, diharapkan semua siswa mampu memahami materi dari guru yang pernah diajarkan.

    IMPUL – MOMENTUM DAN TUMBUKAN

    I. Momentum
    Momentum adalah merupakan hasil kali antara massa benda dengan kecepatan benda itu sendiri. Besarnya Impul dapat dihitung dengan rumus :
    P = m v
    Keterangan :
    p = momentum benda …………………………….. (kg.m/s)
    m = massa benda ……………………………………… (kg)
    v = kecepatan benda ………………………………. (m/s)
    II. Impul
    Impul adalah merupakan hasil kali antara gaya dengan lama waktu gaya itu bekerja, atau gaya sesaat.
    Besarnya Impul dapat dihitung dengan rumus :
    I = F t
    Keterangan :
    I = impul ………………………………………………….. (Ns)
    F= Besarnya gaya ……………………………………. (N)
    t = Lamanya waktu …………………………………… (s)
    III. Tumbukan
    Ada tiga jenis tumbukan yang kita kenal yaitu tumbukan Lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
    Lihat Animasi tumbukan disini
    Pada saat benda bertumbukan maka akan berlaku Hukum :
    Kekekalan Energi Kinetik :
    Hukum Kekekalan momentum :
    Dalam tumbukan selalu ada koefisien tumbukan, yang dirumuskan sbb :
    Keternagan :
    e = koefisien restitisu (tumbukan)
    Catatan :
    Untuk tumbukan lenting sempurna (e = 1)
    Untuk tumbukan lenting sebagian (0 < e < 1)
    Untuk tumbukan tidak lenting sama sekali (e = 0)
    Demikian yang bisa kami berikan sebagai ulasan, semoga bermanfaat dan bisa memberikan refernsi belajar untuk para siswa.
    sumber : klik disini

    Materi : Listrik Arus Searah dan pembahasan


    2009922listrik1

    Seperti yang kita ketahui, listrik merupakan elemen penting yang pastinya manusia butuhkan di era modern ini, hampir semua peralatan dan juga fasilitas yang digunakan, ini memakai tenaga listrk, baik itu alat komunikasi dan alat transportasi, internet, semua alat tersebut bekerja berkat adanya listrik, Nah kali ini redaksi ProsesBelajar.com akan memberikan ulasan tentang Ilmu fisika yang membahas materi mengenai Kelistrikan, ungkap lebih jelasnya dibawah ini,
    LISTRIK DINAMIK
    (Listrik Arus Searah atau arus DC)
    A.Kuat Arus Listrik
    Kuat Arus Listrik adalah perpindahan muatan listrik pada suatu penghantar setiap detik. Kuat arus Listrik dapat dihitung dengan rumusan sbb :
    Keterangan :
    I = Q/t
    I = Kuat arus listrik ……………. (ampere)
    Q = Besarmuatanlistrik …………….(oulomb)
    t = Lamanya waktu …………………(detik)
    B.Hukum Ohm
    Beda potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut dan sebanding juga dengan besar hambatan listrik pada rangkaian tersebut.
    Hukum Ohm dapat dirumuskan sbb :
    C.Rangkaian Hambatan :
    c.1)Rangkaian Hambatan Seri :
    Untuk rangkaian hambatan seri besar hambatan totalnya dapat dihitung dengan rumus:
    Rt = R1 + R2 + R3 + …….
    c.2)Rangkaian Hambatan Paralel
    Untuk rangakaian hambatan paralel besar hambatan totalnya dapat dihitung dengan rumus :
    D.Hukum Ohm pada rangkaian tertutup (Loop)
    Jumlah GGL dengan beda potensial listrik dalam suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol atau secara matematika dapat ditulis sbb :
    ΣE + ΣIR = 0
    E.Hukum Kirchof
    Kuat arus listrik pada rangkaian yang tidak bercabang dimana-mana besarnya selalu sama ( I1 = I2)
    Besar kuat arus listrik yang memasuki suatu titik cabang sama besarnya dengan besar kuat arus listrik yang meninggalkan titik ca bang tersebut (I1 + I2 = I3).
    Contoh soal :1.
    Sebuah hambatan yang besarnya 200 ohm dihubungkan dengan beda potensial listrik sebesar 12 volt. Berapakah besar kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan tersebut ?
    Diketahui : R = 200 Ohm
    V = 12 volt
    Ditanyakan : I = ……………….. ?
    V = I . R
    12 = I . 200
    I =12 / 200
    I = 0,06 ampere
    Contoh soal 2.
    Tiga buah hambatan berturut-turut 20 Ohm, 30 Ohm dan 30 Ohm dirangkaikan menjadi sebuah rangkaian listrik. Hitunglah besar hambatan total rangkaian tersebut jika :
    a.hambatan disusun seri !
    b.hanbatan disusun paralel !
    Diketahui :
    R1 = 20 Ohm
    R2 = 30 Ohm
    R3 = 30 Ohm
    Ditanyakan :
    a) Rt = ………………… ? seri
    b) Rt = ………………… ? paralel
    a)Rt = R1 + R2 + R3
    Rt = 20 + 30 + 30
    Rt = 80 Ohm
    F.Energi dan Daya Listrik
    1.Energi Listrik
    Besar energi listrik dapat dihitung dengan rumus
    W = V I t
    Keterangan :
    W = Energi Listrik …………….(Joule)
    V = Besda Potensial Listrik ……(Volt)
    I = Kuat arus Listrik …………(ampere)
    t = Lamanya waktu ……………(sekon)
    2.Daya Listrik
    Daya Listrik dapat ditung dengan rumus :
    P = V I
    Keterangan :
    P = Daya Listrik ……………..(Watt)
    V = Besda Potensial Listrik …… (Volt)
    I = Kuat arus Listrik ……….. (ampere)
    Demikian yang bisa kami berikan keoada anda, semoga dengan materi ini bisa memberikan pelajaran dan juga pemahaman yang lebih mendetail dan menjadikan anda lebih mencintai fisika
    sumber : klik disini

    Materi : Teori Relativitas


    Albert-Einstein

    Albert Einstein, mungkin setuju dia adalah salah satu manusia jenius yang pernah lahir ke dunia. Bagaimana tidak, teori-teori yang dia lahirkan sangat fenomenal dan menjadi acuan sains dunia hingga saat ini. Teori relativitas Einstein adalah salah satunya, Teori relativitas Einstein ini mempertimbangkan konsep kerangka acuan inersia. Teori hipotesis eter telah membuktikan secara tidak langsung bahwa eter itu tidak ada. memperkirakan adanya efek-efek ganjil ketika suatu benda mendekati kecepatan cahaya. Albert Einstein pada tahun 1905 mengusulkan teori relativitas khusus.

    Teori Relativitas Einstein

    Teori ini bertolak pada kerangka acuan inersial yaitu kerangka acuan yang bergerak relatif dengan kecepatan konstan terhadap kerangka acuan yang lain. Sepuluh tahun kemudian pada tahun 1915, Einstein mengemukakan teori relativitas umum yang bertolak dari kerangka acuan yang bergerak dipercepat terhadap kerangka acuan yang lainnya.

    Postulat Teori Relativitas Einstain

    Dalam mengemukakan teori relativitas khusus ini Einstein mengemukakan dua postulat, kedua postulat tersebut kemudian menjadi dasar teori relativitas khusus. Kedua postulat itu adalah :
    1. Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan inersia.
    2. Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya di ruang hampa sebesar c = 3.108 m/s.
    Dengan dasar dua postulat tersebut dan dibantu secara matematis dengan transformasi Lorentz, Einstain dapat menjelaskan relativitas khusus dengan baik. Hal terpenting yang perlu dijelaskan dalam transformasi Lorentz adalah semua besaran yang terukur oleh pengamat diam dan bergerak tidaklah sama kecuali kecepatan cahaya. Besaran -besaran yang berbeda itu dapat dijelaskan seperti dibawah.
    Pada postulat yang pertama tersebut menyatakan ketiadaan kerangka acuan universal. Apabila hukum fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda dalam keadaan gerak relatif, maka kita dapat menentukan mana yang dalam keadaan “diam” dan mana yang “bergerak” dari perbedaan tersebut. Akan tetapi karena tidak ada kerangka acuan universal, perbedaan itu tidak terdapat, sehingga muncullah postulat ini. Postulat pertama menekankan bahwa prinsip Relativitas Newton berlaku untuk semua rumus Fisika, tidak hanya dalam bidang mekanika, tetapi pada hukum-hukum Fisika lainnya. Sedangkan postulat yang kedua sebagai konsekuensi dari postulat yang pertama, sehingga kelihatannya postulat kedua ini bertentangan dengan teori Relativitas Newton dan transformasi Galileo tidak berlaku untuk cahaya. Dalam postulat ini Einstein menyatakan bahwa selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dengan pengamat yang bergerak relatif terhadap kejadian yang diamati tidak sama (t ≠ t’). Menurut Einstein besaran kecepatan, waktu, massa, panjang adalah bersifat relatif. Untuk dapat memasukkan konsep relativitas Einstein diperlukan transformasi lain, yaitu transformasi Lorentz.

    Akibat Postulat Einstain

    Pada postulat Einstain telah dijalaskan bahwa besaran yang tetap dan sama untuk semua pengamat hanyalah kecepatan cahaya berarti besaran lain tidaklah sama. Besaran – besaran itu diantaranya adalah kecepatan relatih benda, panjang benda waktu, massa dan energi.

    a. Kecepatan relatif

    Teori Relativitas Einstein,contoh Teori Relativitas Einstein,penerapan Teori Relativitas Einstein,aplikasi Teori Relativitas Einstein
    Jika ada sebuah pesawat (acuan O’) yang bergerak dengan kecepatan v terhadap bumi (acuan O) dan pesawat melepaskan bom (benda) dengan kecepatan tertentu maka kecepatan bom tidaklah sama menurut orang di bumi dengan orang di pesawat. Kecepatan relatif itu memenuhi persamaan berikut.
    V_{x}=\frac{V_{x}'+V}{1+\frac{v-V_{x}'}{c^{2}}}
    dengan :
    vx = kecepatan benda relatif terhadap pengamat diam (m/s)
    vx’ = kecepatan benda relatif terhadap pengamat bergerak (m/s)
    v = kecepatan pengamat bergerak (O’) relatif terhadap pengamat diam (O)
    c = kecepatan cahaya

     b. Kontransi Panjang

    Kontransi panjang adalah penyusutan panjang suatu benda menurut pengamat yang bergerak. Penyusutan ini memenuhi persamaan berikut.
    L=L_{0}\sqrt{1-\frac{V^{2}}{c^{2}}}
    dengan :
    L = panjang benda menurut pengamat yang bergerak relatif terhadap benda
    L0 = panjang benda menurut pengamat yang diam relatif terhadap benda

     c. Dilatasi Waktu

    Dilatasi waktu adalah peristiwa pengembungan waktu menurut pengamat yang bergerak. Hubungannya memenuhi persamaan berikut.
    \Delta t=\frac{\Delta t_{0}}{\sqrt{1-\frac{v^{2}}{c^{2}}}}
    dengan :
    Δt = selang waktu menurut pengamat yang bergerak terhadap kejadian
    Δt0 = selang waktu menurut pengamat yang diam terhadap kejadian

    d. Massa dan energi relatif

    Perubahan besaran oleh pengamat diam dan bergerak juga terjadi pada massa benda dan energinya.
    m=\frac{m_{0}}{\sqrt{1-\frac{v^{2}}{c^{2}}}}
    Dan energi benda diam dan bergerak memiliki hubungan sebagai berikut.
    (a) Energi total : E = mc2
    (b) Energi diam : E0 = m0 c2
    (c) Energi kinetik : Ek = E – E0
    Poin-poin diatas merupakan formulasi energi dari teori relativitas einstein.
    Demikian pembahasan mengenai teori relativitas yang bisa kami berikan kepada anda, semoga bermanfaat dan bisa menjadikan bahan materi untuk studi anda.
    sumber : klik disini

    18 Juni 2016

    12 Juni 2016

    Modul Fisika Kelas X SMA

    Pokok bahasan Fisika di kelas X antara lain : 
    1. Besaran dan Satuan 
    2. Kinematika Gerak 
    3. Dinamika Gerak 
    4. Suhu dan Kalor 
    5. Listrik arus searan 
    6. Gelombang elektromagnetik 
    Untuk pokok bahasan di atas silahkan untuk kunjungi ling berikut :
  • Besaran dan Satuan
  • Kinematika Gerak
  • Suhu dan Kalor
  • Alat Optik dan Cacat Mata
  • Rangkaian Listrik DC
  • Gelombang Elektromagnetik
  • Baca juga untuk pokok bahasan berikut :
  • Teori Getaran dan Gelombang
  • Modul Fisika Moderen
  • Fluida Statis
  • Alas Medan Magnet Bumi
  • Hukum I Newton
  • Hukum II Newton
  • Hukum III Newton
  • 11 Juni 2016

    Fisika : Teori Gelombang EM

    Gangguan gelombang elektromagnetik terjadi karena medan listik dan medan magnet, oleh karena itu gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang vakum.[GelombangEM]

    Berdasrkan Hukum Faraday, Maxwell mengemukakan hipotesa yaitu perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet, selain itu Maxwell juga mengemukakan kesimpulan lain yaitu jika perubahan-perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik.[Teori GEM]

    Spektrum gelombang elektromagnetik terdiri atas tujuh macam gelombang yang dibedakan berdasarkan frekuensi serta panjang gelombang tetapi cepat rambat di ruang hampa adalah sama, yaitu c =3 x 108 m/s.[SpektrumGEM]


    9 Juni 2016

    Fisika : Spektrum Gelombang Elektromagnetik

    Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spektrum elektromagnetik disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan meter) yaitu mencakup kisaran:
    1. Energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio. 
    2. Energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti sinar X dan sinar gamma.                                                                                                      
       
      Sketsa Spektrum Gelombang Elektromagnetik
    Spektrum gelombang elektromagnetik terdiri atas tujuh macam gelombang yang dibedakan berdasarkan frekuensi serta panjang gelombang tetapi cepat rambat di ruang hampa adalah sama, yaitu c =3 x 108 m/s. Seperti yang sudah dibahas dalam teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik. Frekuensi gelombang terkecil adalah gelombang cahaya serta panjang gelombang terbesar sedangkan frekuensi terbesar adalah sinar gamma serta panjang gelombang terpendek. Spektrum gelombang elektromagnetik terdiri dari urutan:  
    • Gelombang radio dan televisi
    • Gelombang mikro
    • Infra merah
    • Cahaya tampak
    • Ultraviolet
    • Sinar X
    • Sinar gamma
    Urutan dari atas ke bawah adalah frekuensi makin besar serta panjang gelombang makin pendek karena frekuensi dan panjang gelombang berbanding terbalik.

    sumber : klik disini

    Fisika : Teori Tentang Gelombang Elektromagnetik

    James Clerk Maxwell (1831-1879)

    Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang gelombang elektromagnetik, kita perlu terlebih dahulu mengetahui apakah cahaya itu? Ini menjadi suatu pertanyaan yang besar bagi manusia beberapa abad yang lalu, sebelum teori persamaan Maxwel dikemukakan. 
      

    Prediksi awal tentang gelombang elektromagnetik dilakukan oleh James Clerk Maxwell (1831-1879). Maxwell membuat suatu teori yang menyatukan fenomena kelistrikan dan kemagnetan. Dalam mengungkapkan hipotesisnya Maxwell menggunakan kaidah tentang kemagnetan dan kelistrikan yang sebelumnya telah ada, kaidah-kaidah tersebut antara lain:
    1. Hukum Gauss yang menyatakan bahwa muatan listrik statis dapat menghasilkan medan listrik. 
    2. Hukum Bio-savart yang menyatakan bahwa aliran muatan listrik (arus listrik) dapat menghasilkan medan  magnet.
    3. Hukum Faraday yang menyatakan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik.
     Berdasrkan Hukum Faraday, Maxwell mengemukakan hipotesa yaitu perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet, selain itu Maxwell juga mengemukakan kesimpulan lain yaitu jika perubahan-perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik, maka medan listrik yang dihasilkan itu juga berubah-ubah. Perubahan medan listrik ini juga juga menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah dan seterusnya. Dari pernyataan-pernyataan inilah Maxwell membuktikan hipotesisnya dengan menggunakan persamaan-persamaan yang disebut persamaan Maxwell. Dari hasil persamaannya, ia menemukan bahwa perubahan medan-medan yang saling berinteraksi dapat menghasilkan gelombang medan listrik dan medan magnet yang dapat merambat melalui ruang.

    sumber : klik disini

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | OSN Fisika, FB Media Belajar